Minggu, 31 Juli 2016

Jakarta dan Harapan Pekerjaan

 Ini hanyalah persoalan uang!
Aku terbang dari ambon ke jakarta
Untuk mencari peruntungan di tanah orang
Bermodal semangat di genggaman tangan
Dan sedikit bekal ilmu yang ku dapatkan dari SMA

Sengaja dari ambon aku datang ke jakarta
Ku dengar jakarta memiliki banyak perusahaan
Tenaga kerja banyak di butuhkan
Dengan tekad ku bawa segunung harapan
Hingga aku benar-benar tiba di kota tujuan
Dan disinilah aku sekarang...
Di kota Jakarta dengan pesona harapan pekerjaan

Hari pertama ku habiskan untuk mencari tempat tinggal
Hari kedua ku datangi berbagai perusahaan
Hari ketiga masih seperti hari kemarin
Hari ke empat, ke lima dan seterusnya
Masih sama seperti hari kemarin
Tidak satupun perusahaan yang ingin menerimaku

Dua minggu sudah ku habiskan waktuku sia-sia
Kelaparan mulai berdatangan menyerang
Perbekalan sudah habis ku makan
Apa yang harus aku lakukan?
Padahal jakarta memiliki banyak perusahaan
Tapi mengapa aku belum mendapatkan pekerjaan!

Sekali lagi ini hanyalah persoalan uang
Menetap dan bertahan di Jakarta
Hanya membuatku menderita
Kembali ke kampung halaman
Tidak mungkin!
Aku sudah kehabisan uang untuk pulang

Jakarta...
Yang di sebut sebagai ibu kota
Yang katanya pemilik ratusan perusahaan
Dengan gedung-gedung yang menjulang memanjat angkasa
Tidak mampu memberikan kesejahteraan
Aku tersisihkan dan terlupakan
Hingga menjadi sampah yang terus berjalan
Tidak tahu apa yang harus di lakukan
Terima kasih jakarta
Terima kasih atas harapan pekerjaannya

Selasa, 26 Juli 2016

Perkenalan dengan Seorang Penulis

Entahlah, di siang hari seperti ini sebangunnya aku dari tidur aku merasa sedikit senang dan bersyukur karena masih di berikan kesempatan untuk hidup dan bernapas. Tapi tiba-tiba saja emosiku berubah sedikit merasa bingung dan kesal karena ulah seorang teman baruku dari media sosial, bagaimana tidak? Perkenalanku di mulai sejak dari tadi malam, aku mengunjungi salah satu profil media sosial doi, dan dia ternyata senang menulis dan mengajak orang-orang untuk menulis juga terbukti dari salah satu tulisannya yang dia muat di blog pribadinya, aku hanya merasa tertarik dari cara bahasa dan ungkapan yang dia pakai dalam menyusun kalimat terlebih dia dapat menginspirasiku untuk mencoba menulis kembali. Sebelumnya sih emang aku senang membuat puisi-puisi tapi jarang sekali puisi-puisiku aku publikasikan, hanya di jadikan koleksi di memo saja.
Kembali lagi pada emosiku yang di buat sedikit kacau karena ulah teman baruku ini, semalam setelahnya aku membaca tulisan-tulisan dia aku mencoba untuk menanyai bagaimana dia dapat menulis semenarik tulisannya itu, tapi dia tidak langsung membalasnya, slow respon banget atau mungkin doi emang sibuk kali atau sudah bermain dengan alam impiannya, entahlah akupun tidak tau dengan pasti dan tidak sempat untuk menanyakannya.
Siang ini, setelah aku bangun tidur aku melihat ada pesan masuk dari dia, dan aku baca pesan darinya, belum apa-apa dia sudah men-judge kalau akupun adalah seorang penulis isi pesannya seperti ini "Setiap orang punya pengalaman menulis masing-masing ka hehe... Bukannya kk juga penulis yah? 😀" aku di bilang seorang penulis? Wkwkwk sedikit geli mendengarnya lucu saja aku yang hanya menyampah karena tulisan asal-asalanku di bilang seorang penulis juga, sudut pendang yang luar biasa.
Aku katakan pada dia, aku bukanlah seorang penulis tapi aku suka menulis, karena menulis dapat menetralkan emosiku yang berantakan dan sangat menyenangkan. Aku menanyakan bagaimana caranya agar akupun dapat menulis seperti dia. Dengan murah hati dia memberikan rahasianya "Caranya kk harus nulis. Berani ga?" baru saja perkenalan dia sudah berani menantang, namanya saja aku belum tau dia berjenis kelamin apa tua muda aku sama sekali belum mengetahuinya.
Bukannya aku tidak berani menerima tantangannya tapi aku memiliki alasan kenapa aku tidak mau menulis, jika dalam keadaan tertekan justru tulisanku tidak akan menarik.
Aku kira dia akan menerima alasanku tapi nyatanya? Dia mengatakan "alesan mulu -_- Kapan nulisnyaaa" "Dari bingung juga sebenarnya bisa di buat tulisan :)" "Coba kk nulis sekrang about kebingungan kk. Vi tunggu yah hehehe"
Dan inilah hasil dari deskripsi singkatku tentang kebingungan dan kekesalanku. Menulis itu memang mengasikan terbukti dari apa yang sebelumnya aku rasakan. Aku yang merasa sedikit kesal dan bingung karena teman baruku ini menantangku tapi emosi negatifku dapat aku salurkan dengan baik dan membuahkan hasil sebuah karya tulis. Berkat menulis aku dapat mencurahkan perasaanku tentang dia. Memang tidak ada alasan kita tidak bisa menulis. Kuncinya hanya harus "menulis".
Semoga pertemananku dengan dia menjadi lebih akrab dan bahkan dapat bekerja sama dalam menciptakan sebuah karya :)

Menulis itu Menyenangkan

Mereka berkata jika menuis itu menyenangkan, Aku tidak percaya dengan omongan yang tidak di barengi dengan bukti, atas dasar apa mereka mengatakan jika menulis itu menyenangkan? Setauku jika menulis itu justru memerlukan pemikiran yang luas dan selektif dalam memilih kata. Bisa di bilang menulis adalah pekerjaan yang sangat membosankan dan membingungkan.
Maka semenjak dari itu aku mulai berpikir jika menulis itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang pintar, cerdas dan rajin. Sedangkan diriku?...
Ah aku mulai malas jika harus mengatakan aku tidak pintar, aku tidak cerdas. Jika aku berani rajin sedikit saja aku yakin aku juga pasti akan pintar dan cerdas seperti mereka.
Ketika aku membaca ulang tulisan, kisah, dan inspirasi mereka yang menulis. Aku menjadi semakin penasaran. Apakah benar apa yang mereka katakan jika menulis itu sangat menyenangkan?
Ku buka lembaran kertas dan ku tatap dengan sangat cermat, kertas putih ini masih tetap bersih tanpa ada coretan apapun. Aku mulai kebingungan apa yang harus aku tulis diatasa kertas polos ini? Aku mulai memutar otakku untuk mencari tema yang menarik dan hasilnya? Aku semakin bingung dan pusing.
Emosiku mulai berantakan, aku mulai merasa jengkel, kesal dan marah karena merasa di bohongi oleh para penulis yang mengatakan jika menulis itu adalah pekerjaan yang menyenangkan.
Ingin sekali ku pukul meja dengan tanganku, namun aku yakin jika aku melakukan hal itu aku hanya akan memancing perhatian orang-orang yang ada di sekitarku, aku tidak ingin itu terjadi.
Karena emosiku yang sedang tidak stabil dan aku tidak memiliki tempat atau wadah untuk mencurahkan emosiku ahirnya aku marah-marah pada kertas polos yang berada di hadapanku, ku tulis dengan penuh kekesalan di kertas polos itu “SHIIIITTT” “SIALAAAAAANNN” “ANJIIIIIRRRR””HHHHHHHHH”.
Setelah aku mampu mencurahkan kekesalanku di atas kertas polos yang dari tadi menatapku kebingungan ahirnya emosiku sedikit mereda. Bahkan, sekarang aku mampu mengendalikan emosiku dan dapat berpikir secara positif.
Pertanyaan mulai bermunculan di kepalaku. Kenapa aku harus kesal karena bingung tidak bisa menuliskan apapun di kertas yang tadinya kosong itu, dan mulai ku tuliskan kembali pertanyaan yang muncul di kepalaku setelah  emosiku membaik.
“kenapa aku harus marah?” “aku bingung mau menulis apa” “kenapa aku jadi curhat?” “sekarang kertasnya terisi tulisan” “aih” “astaga” “ko bisa?” “tadi marah” “aku ingin ketawa” “HAHAHA” “aneh” “koplak” “wkwkwk” “lah? Curhat beneran” “wkwkwk”.
Semenjak dari rasa penasaranku itu akhirnya aku mencoba untuk membuktikan perkataan mereka yang mengatakan jika menulis itu sangat menyenangkan dan dapat menjadi teman curhat yang baik.
sekarang aku menyadari memang menulis itu pekerjaan yang mengasikan, karena menulis aku jadi bingung, karena bingung aku jadi kesal, karena kesal aku jadi memarahi diri lewat tulisan, karena tulisan aku jadi bertanya, karena aku bertanya aku jadi menjawabnya, bertanya sendiri dan menjawab sendiri seperti orang gila dan aku tertawa sendiri.
Karena menulis aku dapat tertawa? Tertawa pertanda aku terhibur. Aku terhibur karena menulis? Aku tidak percaya!
Mungkin ini yang mereka katakan jika menulis adalah pekerjaan yang menyenangkan.
Aku seperti merasa memiliki teman disaat sepi sendiri, aku menjadi bingung, kesal, curhat dan terhibur karena menulis.
Kamu masih belum percaya menulis itu dapat menetralkan emosi dan dapat menghibur. dalam kata lain menulis adalah pekerjaan yang menyenangkan, maka buktikan sendiri saat ini juga!
Curahkan saja apa yang ada di pikiran dan apa yang ingin di ungkapkan. Jika sudah terbukti maka ajaklah teman anda untuk bermain dengan kata. Bermain kata lebih bermanfaat, bermakna dan dapat menghasilkan karya dari pada bermain permainan game online yang cuma ngabisin kuota wkwkwk
Dan satu lagi kelebihan menulis adalah ketika kalian galau karena sesuatu yang tak bisa kalian ungkapkan kepada siapapun selain Tuhan, maka menulis merupakan objek terbaik untuk mendengarkan curhatan rahasia kalian.
Selamat membuktikan, selamat mencoba dan selamat bersenang-senang dengan permainan katanya  semoga tulisan kalian juga dapat menginspirasi banyak orang, aamiin :)

Minggu, 12 Juni 2016

WANITA BERKARYA


Pria selalu tertarik kepada wanita yang pintar
Wanita dengan senyum yang menawan
Wanita tanpa perhiasan intan dan berlian
Wanita dengan pembawaan yang elegan

Tidak perlu berhias cantik supaya kamu di lirik
Itulah pembodohann otak yang tidak kreatif
Warisan pemikiran orang-orang primitif

Jika kamu berkarya dan meraih hal positif
Aura cantikmu akan terlihat dengan aktif
Kamulah wanita yang inspiratif

Bebaskan otak untuk berimajinasi
Kamu wanita yang berdedikasi
Tinggalkan gaya dan ciptakan karya
Kamu wanita mampu merubah dunia

Selasa, 07 Juni 2016

BUKAN SENI


Seni akan memberikan kebebasan
Tentu kebebasan yang memiliki alasan
Kebebasan positif adalah tujuan
Sedang kebebasan negatif adalah kesesatan

Seni selalu menyatu dengan alam
Alampun tidak akan pernah menikam
Adapun menikam itu hanyalah ulah binatang yang kejam
Bertaring dan berkuku sangat tajam
Kekejaman akan menjatuhkan dari tebing yang sangat juram

Seni tentu mengajarkan untuk peka
Melihat dan membaca situasi dengan mata terbuka
Diam bukan berarti berduka
Tangis tak selamanya berarti luka
Namun duka sudah berarti hati terluka

Sekali lagi berbicara tentang peka
Peka terhadap duka, lara dan luka
Sulit otak untuk menerjemahkan luka
Gagasan tersembunyi tak mau terbuka
Perlu mendobrak mata hati supaya melihat luka


Aku hanya menyinggung tentang seni
Peka yang membuka hati nurani
Tertutup kerena aku sedikit memahami
Keterbukaan tak dapat ku temui
Panah doktrin terus menghujani
Hingga aku terbunuh dan mati
Panah hitam melesat menusuk dari balik kata seni

Jumat, 20 Mei 2016

Don't Talk About Politic



Otakku kopong jika berbicara politik
Ketika berdebat hatiku tergelitik
Mendengar sindiran DPR perasaanku jadi terusik
Ah tetap saja aku tidak mengerti dunia politik

Dari pada aku pusing lalu di bawa ke apotik
Dan akupun harus di suntik
Meskipun susternya cantik
Body nya juga menarik
Tetap saja aku tidak mau di suntik

Mending aku ambil gitar lalu aku petik
Atau ke kamar untuk membaca komik
Ku rasa itu lebih baik
Juga lebih asik
Tentu lebih menarik
Membaca komik sambil dengerin musik
Santai terbawa alunan musik klasik
Damai hidupku tak ada yang mengusik

Di luar hujan rintik
Meski tak deras namun berteriak gemericik
Konsen baca hilang karena berisik
Lalu aku buka laptop dan mulai mengetik
Mengetik apapun yang aku anggap menarik
Jelas bukan menulis tentang politik
Aku benar-benar tidak tertarik

Seketika muncul bayangan seekor itik
Itik itu terlihat sangat cantik
Memakai baju berjenis batik
Di lengkapi perhiasan barang antik
Bergerak seperti sedang berakrobatik
Menari lincah penuh energik
Mulai ku ketik tuk mendeskripsikan itu itik

Masih di temani sebuah musik
Musik klasik yang di petik secara akustik
Sepertinya ini akan menjadi tulisan yang unik
Permainan kata ku susun bolak-balik
Biar terkesan lebih unik dan menarik

Tak ku gunakan tanda baca koma dan titik
Jariku menari dengan lentik
Di atas papan tombol tik
Hingga otak tak lagi dapat berkutik
Ku akhiri tulisan dengan kata baik

Kamis, 19 Mei 2016

Jangan Cabut Nyawaku


Ku hisap lagi asap pembunuh
Ku biarkan asap masuk ke dalam paru-paru
Sesak dan batuk-batuk
Bahan kimia sudah menyatu dengan tubuhku

Manis masih terasa di bibir
Sisa rasa minuman beer
Hangat memeluk tenggorokan
Anganku mulai melayang
Terbang tuk menggapai bintang

Ku tinggalkan semua beban
Aku dapat tertawa bebas
Napasku mulai lepas
Terus ku hisap lintingan kertas

Inilah ketenangan yang aku cari
Tenang dan sangat nyaman
Ku pejamkan mata secara perlahan
Aku sangat menikmati kehidupan

Aku tau aku akan mati
Aku acuh tidak peduli
Tetap ku nikmati sisa hidupku
Ku rasakan sensasi napas sesakku

Aku melihat neraka tersenyum gembira
Untuk menyambut kedatanganku
Setan dan iblis berpesta pora
Merayakan kesesatanku
Kebiasaanku mendekatkanku dengan mereka

Hay malaikat jangan kau cabut dulu nyawaku
Neraka bukan tempat yang ingin aku tuju
Mereka bukanlah teman-temanku
Aku terjebak ramuan racun berasa madu
Izinkan aku untuk hidup

Jangan biarkan aku sekarat
Beri aku kesempatan untuk bertaubat
Akan ku perbanyak ibadah solat
Akan ku habiskan hartaku untuk zakat
Asap-asap maksiat
Akan ku ganti dengan sahadat dan solawat
Tuhan, ampuni hambamu yang laknat

Pengobral Dosa


Mengenalnya adalah masalah
Dekat dengannya adalah musibah
Dirinya sama seperti wabah
Menyebabkan penyakit sangat parah

Penyakit hati dan pikiran
Efeknya pada kehidupan
Aku benar-benar kelelahan
Bersamanya memang banyak kenangan
Tercipta banyak buruk pengalaman

Apa ini rencanamu Tuhan?
Mengirim dia dalam kehidupan
Penghancur masa depan
Perusak dalam kehidupan
Pengobral dosa berparas kesenangan

Jika ini memang jalan takdirku
Aku ikhlas menerima bangkaiku
Kokohkan pijakan kakiku
Dia berhasil merusak hidupku

Pengalaman adalah guru yang terbaik
Banyak pelajaran yang menarik
Dia datang dengan cara yang baik
Menghancurkan dengan cara yang asik

Terimakasih kau telah mengajariku
Kau pengacak kehidupanku
Kau pergi sesuka hatimu
Meninggalkan kebencian di hatiku

Rabu, 18 Mei 2016

Rumah


Kemanapun aku pergi
Rumah tempat aku kembali
Apapun yang terjadi
Rumah menjadi tempat berbagi

Rumahku bidadariku
Rumahku malaikatku
Rumahku surgaku
Rumahku pelindungku

Terselip sejuta kebahagiaan
Tersebar banyak senyuman
Tenang penuh kehangatan
Ditemani bayang kenangan
Menyatu dalam satu pelukan

Kau rumah dalam hidupku
Dan aku rumah bagi dirimu
Sejauh apapun kau dan aku melangkah
Kaki akan mengantarkan pada titik kembali
Siapapun yang telah kita temui
Hatiku dan hatimu telah terkunci
Kau dan aku tau siapa yang di cari

Rindu yang Tak Terbalas


Hitam gelap warna malam
Angin dingin berbisik manja
Bercerita tanpa tanya
Kau pangeran sungguh mempesona

Langit tersenyum cerah
Di iringi tarian para bintang
Menceritakan sang putri rembulan
Rindu akan kharisma sang pangeran

Bulat bulan tak habis di makan malam
Sisa sedikit berbentuk lengkungan
Tersenyum dengan penuh keikhlasan
Melihat putri di hantui harapan
Kerinduannya sampai pada pangeran

Alam tak kuasa mendengarkan
Putri yang tak habisnya mengucapkan
"aku rindu pada pangeran"
Suara merdu telah berhamburan
Tetesan air mata banyak berjatuhan

Angin membawakan sebuah pesan
Ditengah gelapnya malam
Untuk menemukan sosok pangeran
Dengan bantuan sinar para bintang
Pangeranpun di temukan

Wahai pangeran...
Putri menangis merindukan
Kau pangeran sang pujaan

Pangeran terdiam lalu meninggalkan
Itulah sebuah jawaban

Angin tak kuasa membawa balasan
Membiarkan putri menatap rembulan
Tarian bintang mulai menghilang
Panggung selesai tertutup awan
Senyuman bulan mulai memudar

Putri rembulan...
Tak usah kau rindukan pangeran
Percuma kau menangis penuh harapan
Pangeran tak memberimu balasan
Cintamu bertepuk sebelah tangan

Putri rembulan...
Malam ini sudah tiada kebahagiaan
Beristirahatlah bersama tangisan awan
Lupakan sang pangeran
Tutup mata hapus tangisan

Hilangkan kerinduan
Bunuh rasa kegundahan
Bermimpi dengan kebahagian
Kau sangat cantik putri rembulan
Bebaskan diri dari semua beban

Kecewa


Bodohnya diri ini
Otaknya yang kopong
Kepintarannya yang bohong
Mulutnya hanya omong kosong

Bermimpi setinggi langit
Usaha hanya sedikit
Mengajak orang untuk bangkit
Belajarnya sangat pelit

Sudah tau banyak kekurangan
Tidak mau menambahkan
Yang ada hanya penyesalan
Ahirnya hanya menyalahkan

Tibalah hari pembalasan
Mau tak mau harus terima kekalahan
Meski itu sangat mengecewakan
Belajarlah menjadi seorang pemenang

Semua sudah terjadi
Ikhlaskanlah masa lalumu
Mualilah hidup baru
Belajarlah dari pengalamanmu
Bangun kembali mimpimu

Tak masalah jika sekarang kau kecewa
Nikmati saja rasa kecewamu
Biarkan kekecewaan itu mendewasakanmu
Jangan mengulangi kekecewaan itu

Kau pintar jika merasa kecewa
Kau akan belajar agar tidak kecewa
Kau hebat jika merasa kecewa
Kau akan tegar karena kecewamu

Belajar dan kalahkan kecewamu
Buatlah kegagalan itu berlutut di hadapanmu
Jangan biarkan kecewa menguasaimu
Kau mampu membunuh penyesalanmu

Best Friends


I have stupid friends
They are crazy
because of them
I have stupid thinks

Sometimes i wanna kill them
But they can kill me anytime
Although they are crazy
Always do anything stupid
But i am proud of them

They are like an evil
Their act and their minds are so horror
I can't imagine it anymore
God, i beg you to help me out from them

When i have money
They will come to me
Steal my money like an idiot
And will say "thank you"
The other say "you are the best friend ever!"

Really wanna kill them
But i can't be hypocritical
Because of them
I can enjoy my life and be grateful
Even they are so crazy and like an evil

Sometimes when i lose my money
They will come to me
Of course not to steal my money
They will bring so many eatables
Invite me to see and be seen
Hang out to some places

Although sometimes i wanna kill them
Really wanna kick them
But deepest of my heart
I really thankful to god
They aren't just my comrades
They are my enemy and my familly
They are my best friends

Senin, 09 Mei 2016

Anak Kampung


Aku anak kampung
Kecilku jauh dari perkotaan
Mengembala kambing tetangga
Mengadu anak ayam jantan

Aku hidup di perkampungan
Hanya tau bermain dan bersenang-senang
Keluarga dan teman yang menjadi sahabat
Tanpa elektronik canggih seperti sekarang

Berteman bagai keluarga
Tak peduli pria atau wanita
Teman tetap sama
Aku anak kampung
Tak mengenal pacar hanya sebatas teman

Aku anak kampung
Sawah menjadi gelora sepak bola
Lumpur menjadi seragam kesebelasan
Tak ada peraturan yang berarti
Tak ada pemain pengganti

Aku anak kampung
Berenang di sungai yang mengalir
Tentu sungai yang sejuk dan bersih
Gosok punggung satu sama lain
Batu menjadi alat penggaruk sisa lumpur

Aku anak kampung
Bermimpi menjadi orang kota
Memiliki banyak gedung-gedung
Pemimpin sebuah perusahaan

Aku anak kampung
Bermimpi untuk menjelajahi dunia
Belajar di perkotaan besar
Mendapat beasiswa ke luar negeri
Aku akan tetap belajar

Aku anak kampung
Tak takut akan mati
Jika di musim hujan telah tiba
Air sungai akan membanjir
Aku suka untuk menyeberangi sungai yang banjir
Walau nyawa menjadi taruhannya

Aku anak kampung
Aku tak takut menderita kelaparan
Aku memakan apapun yang dapat di makan
Meski harus memburu binatang liar
Asal aku dapat bertahan hidup

Aku anak kampung
Mentalku bukan mental pecundang
Tak mudah untuk di kalahkan
Aku anak kampung
Terlatih untuk menjadi pemenang