Entahlah, di siang hari seperti ini sebangunnya aku dari tidur aku merasa sedikit senang dan bersyukur karena masih di berikan kesempatan untuk hidup dan bernapas. Tapi tiba-tiba saja emosiku berubah sedikit merasa bingung dan kesal karena ulah seorang teman baruku dari media sosial, bagaimana tidak? Perkenalanku di mulai sejak dari tadi malam, aku mengunjungi salah satu profil media sosial doi, dan dia ternyata senang menulis dan mengajak orang-orang untuk menulis juga terbukti dari salah satu tulisannya yang dia muat di blog pribadinya, aku hanya merasa tertarik dari cara bahasa dan ungkapan yang dia pakai dalam menyusun kalimat terlebih dia dapat menginspirasiku untuk mencoba menulis kembali. Sebelumnya sih emang aku senang membuat puisi-puisi tapi jarang sekali puisi-puisiku aku publikasikan, hanya di jadikan koleksi di memo saja.
Kembali lagi pada emosiku yang di buat sedikit kacau karena ulah teman baruku ini, semalam setelahnya aku membaca tulisan-tulisan dia aku mencoba untuk menanyai bagaimana dia dapat menulis semenarik tulisannya itu, tapi dia tidak langsung membalasnya, slow respon banget atau mungkin doi emang sibuk kali atau sudah bermain dengan alam impiannya, entahlah akupun tidak tau dengan pasti dan tidak sempat untuk menanyakannya.
Siang ini, setelah aku bangun tidur aku melihat ada pesan masuk dari dia, dan aku baca pesan darinya, belum apa-apa dia sudah men-judge kalau akupun adalah seorang penulis isi pesannya seperti ini "Setiap orang punya pengalaman menulis masing-masing ka hehe... Bukannya kk juga penulis yah? 😀" aku di bilang seorang penulis? Wkwkwk sedikit geli mendengarnya lucu saja aku yang hanya menyampah karena tulisan asal-asalanku di bilang seorang penulis juga, sudut pendang yang luar biasa.
Aku katakan pada dia, aku bukanlah seorang penulis tapi aku suka menulis, karena menulis dapat menetralkan emosiku yang berantakan dan sangat menyenangkan. Aku menanyakan bagaimana caranya agar akupun dapat menulis seperti dia. Dengan murah hati dia memberikan rahasianya "Caranya kk harus nulis. Berani ga?" baru saja perkenalan dia sudah berani menantang, namanya saja aku belum tau dia berjenis kelamin apa tua muda aku sama sekali belum mengetahuinya.
Bukannya aku tidak berani menerima tantangannya tapi aku memiliki alasan kenapa aku tidak mau menulis, jika dalam keadaan tertekan justru tulisanku tidak akan menarik.
Aku kira dia akan menerima alasanku tapi nyatanya? Dia mengatakan "alesan mulu -_- Kapan nulisnyaaa" "Dari bingung juga sebenarnya bisa di buat tulisan :)" "Coba kk nulis sekrang about kebingungan kk. Vi tunggu yah hehehe"
Dan inilah hasil dari deskripsi singkatku tentang kebingungan dan kekesalanku. Menulis itu memang mengasikan terbukti dari apa yang sebelumnya aku rasakan. Aku yang merasa sedikit kesal dan bingung karena teman baruku ini menantangku tapi emosi negatifku dapat aku salurkan dengan baik dan membuahkan hasil sebuah karya tulis. Berkat menulis aku dapat mencurahkan perasaanku tentang dia. Memang tidak ada alasan kita tidak bisa menulis. Kuncinya hanya harus "menulis".
Semoga pertemananku dengan dia menjadi lebih akrab dan bahkan dapat bekerja sama dalam menciptakan sebuah karya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar