Rabu, 18 Mei 2016

Rindu yang Tak Terbalas


Hitam gelap warna malam
Angin dingin berbisik manja
Bercerita tanpa tanya
Kau pangeran sungguh mempesona

Langit tersenyum cerah
Di iringi tarian para bintang
Menceritakan sang putri rembulan
Rindu akan kharisma sang pangeran

Bulat bulan tak habis di makan malam
Sisa sedikit berbentuk lengkungan
Tersenyum dengan penuh keikhlasan
Melihat putri di hantui harapan
Kerinduannya sampai pada pangeran

Alam tak kuasa mendengarkan
Putri yang tak habisnya mengucapkan
"aku rindu pada pangeran"
Suara merdu telah berhamburan
Tetesan air mata banyak berjatuhan

Angin membawakan sebuah pesan
Ditengah gelapnya malam
Untuk menemukan sosok pangeran
Dengan bantuan sinar para bintang
Pangeranpun di temukan

Wahai pangeran...
Putri menangis merindukan
Kau pangeran sang pujaan

Pangeran terdiam lalu meninggalkan
Itulah sebuah jawaban

Angin tak kuasa membawa balasan
Membiarkan putri menatap rembulan
Tarian bintang mulai menghilang
Panggung selesai tertutup awan
Senyuman bulan mulai memudar

Putri rembulan...
Tak usah kau rindukan pangeran
Percuma kau menangis penuh harapan
Pangeran tak memberimu balasan
Cintamu bertepuk sebelah tangan

Putri rembulan...
Malam ini sudah tiada kebahagiaan
Beristirahatlah bersama tangisan awan
Lupakan sang pangeran
Tutup mata hapus tangisan

Hilangkan kerinduan
Bunuh rasa kegundahan
Bermimpi dengan kebahagian
Kau sangat cantik putri rembulan
Bebaskan diri dari semua beban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar