Hitam gelap warna malam
Angin dingin
berbisik manja
Bercerita tanpa
tanya
Kau pangeran
sungguh mempesona
Langit tersenyum
cerah
Di iringi tarian
para bintang
Menceritakan sang
putri rembulan
Rindu akan
kharisma sang pangeran
Bulat bulan tak
habis di makan malam
Sisa sedikit
berbentuk lengkungan
Tersenyum dengan
penuh keikhlasan
Melihat putri di
hantui harapan
Kerinduannya
sampai pada pangeran
Alam tak kuasa
mendengarkan
Putri yang tak
habisnya mengucapkan
"aku rindu
pada pangeran"
Suara merdu telah
berhamburan
Tetesan air mata
banyak berjatuhan
Angin membawakan
sebuah pesan
Ditengah gelapnya
malam
Untuk menemukan
sosok pangeran
Dengan bantuan
sinar para bintang
Pangeranpun di
temukan
Wahai pangeran...
Putri menangis
merindukan
Kau pangeran sang
pujaan
Pangeran terdiam
lalu meninggalkan
Itulah sebuah
jawaban
Angin tak kuasa
membawa balasan
Membiarkan putri
menatap rembulan
Tarian bintang
mulai menghilang
Panggung selesai
tertutup awan
Senyuman bulan
mulai memudar
Putri rembulan...
Tak usah kau
rindukan pangeran
Percuma kau
menangis penuh harapan
Pangeran tak
memberimu balasan
Cintamu bertepuk
sebelah tangan
Putri rembulan...
Malam ini sudah
tiada kebahagiaan
Beristirahatlah
bersama tangisan awan
Lupakan sang
pangeran
Tutup mata hapus
tangisan
Hilangkan
kerinduan
Bunuh rasa
kegundahan
Bermimpi dengan
kebahagian
Kau sangat cantik
putri rembulan
Bebaskan diri dari
semua beban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar