Selasa, 21 Januari 2020

Ikhlas Dapat Menambah Rezeki dan Keberkahan

Kisah ini terinspirasi dari seorang pria yang sudah beristri dan memiliki 3 orang anak yang masyaAllah hidupnya sangat berkah. Dia pensiunan guru dan dosen sampai sekarang diusia senjanya dia masih aktif mengajarkan ajaran-ajaran agama islam. Semua orang menganggap dia sebagai gurunya, guru disini lebih diartikan kepada "ayah". Semua muridnya sudah menganggap dia sebagai ayah mereka baik murid yang diajarinya di pendidikan formal maupun muridnya dalam pendidikan mengaji. Begitupun sebaliknya dia menganggap semua murid adalah anaknya.

Setiap hari selalu ada anaknya yang datang kepada dia dengan membawa bermacam persoalan. Baik persoalan yang bagus atau tidak bagus. Contoh dua hari yang lalu ada anak yang bercerita tentang permasalahan hutang piutang. Kemarinnya ada anaknya yang memberi kabar tentang kesehatannya. Hari ini ada anak yang meminta tolong karena permasalahan keluarganya. Besok diundang untuk menghadiri tasyakuran anaknya yang mendapat rezeki lebih. Lusa ada anaknya yang berencana akan melakukan sesuatu pekerjaan, dll. Setiap hari anak-anaknya selalu memberi kabar tentang persoalan-persoalan yang sedang mereka hadapi kepada dia (sang ayah) untuk dimintai doa restunya.

Itulah salah satu keberkahannya adalah ilmunya, dia selalu tulus mendidik semua anak-anaknya, selalu tulus mendoakan semua anak-anaknya dan selalu berdoa tentang kebaikan untuk semua anak-anaknya. Hingga saat ini diusia senjanya ilmunya selalu dimintai untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan anak-anaknya. Sangat mengesankan.

Di sudut lain. Dia adalah seorang pensiunan pegawai negeri dengan dua anak keturunan darah dagingnya yang sudah berkeluarga dan hidup mandiri, satu anak terakhirnya yang masih menempuh dunia pendidikan. Jadi secara hak kewajiban untuk membiayai anaknya hanya tinggal satu anaknya lagi yakni anak yang terakhir. Terdengar mudah memang hanya tinggal membiayai satu anak saja.

Walaupun hanya membiayai satu anaknya saja yang masih menempuh pendidikan jika di hitung dengan penghasilan dia sebagai pensiunan pegawai negeri sangat tidak masuk akal karena biaya pendidikannya dapat menguras gaji pensiunannya, bahkan jika dihitung secara matematika gajinya itu kurang. Untuk membuktikannya mari kita hitung bersama. Gaji pensiunan dia dalam sebulannya itu mendapatkan 3,5jt sedangkan biaya pendidikan anak perbulannya 2jt + biaya hidup anaknya 2jt. Untuk biaya anaknya saja sudah 4 juta, untuk anak saja jelas minus 500rb perbulannya. Belum lagi biaya hidup dia dengan istrinya setiap harinya kurang lebih 3-3,5 juta perbulannya. Jika di jumlah dia minus 4jt setiap bulannya. Setiap bulan selalu mengalami kekurangan biaya jika di hitung dengan matematika, tapi siapa sangka dengan dia hanya meyakini karunia Tuhan jauh lebih besar dari apapun semua kekurangan tidak menjadi masalah baginya terbukti biaya kehidupan dia dan istri dan juga satu anaknya bisa selalu cukup setiap bulannya. Hitungan matematika itu dapat digunakan hanya sebatas menghitung gaji/penghasilan saja, tapi jika ingin menghitung rezeki dari Tuhan lupakan matematika cukup ambil dan gunakan keyakinan kepada Tuhan.

Setelah tadi keberkahan ilmunya yang luar biasa sekarang keberkahan keuangannya yang juga luar biasa, tidak dapat dipercaya akan cukup untuk membiayai setiap bulannya tapi kenyataannya justru mengatakan semua itu cukup dengan gaji yang dia miliki. Bahkan jika tiba waktunya untuk iuran rutin di masyarakat dia selalu ingin memberikan iuaran dengan nominal paling besar diantara masyarakat yang lain. Bisa dibayangkan gajinya saja minus untuk membiayai kehidupan setiap bulannya tapi dia selalu mampu memberikan iuran rutin dimasyarakatnya bahkan dengan nominal yang paling besar. Luar biasa keberkahan uangnya selalu dapat dinikmati banyak orang.

Setelah ilmu, uang, sekarang tiba pada sisi perkebunan dan ternak.

Dia memiliki beberapa pohon buah di seketiranan rumahnya, seperti, pohon mangga, manggis, dukuh, jeruk, kelapa dan jambu. pohonnya tidak besar tapi selalu menghasilkan buah yang manis dan tidak henti untuk berbuah setiap musimnya tiba. Hampir semua pohonnya hanya sebesar paha orang dewasa, sangat kecil. Biasanya sekali musim pohon buah hanya mengahasilkan 1 kali panen tapi pohon buah miliknya bisa 2-4 kali berbunga dan berbuah setiap musimnya, sehingga banyak orang yang dapat mencicipi buahnya.

Dia juga tidak pernah melarang siapa saja orang yang ingin mengambil buahnya asal meminta izin terlebih dahulu. Karena apapun alasannya meskipun dia sudah mengikhlaskan buahnya tetap saja mengambil tanpa meminta izin terlebih dahulu sama saja dengan maling. Dia sangat membenci perbuatan yang dilarang oleh Tuhannya dan maling adalah salah satu perbuatan yang dilarang oleh Tuhannya. Bahkan tanpa dimintapun dia selalu memberikan buah itu kepada siapa saja yang melewati dan melihat buahnya. Aneh memang pohonnya selalu tidak berhenti untuk berbuah tapi itulah salah satu keberkahan dia melalui pepohonan

Padi, dia memiliki 3 petak sawah kecil warisan dari ortunya. Sebelumnya sawah itu hanya menghasilkan padi sebanyak 1,5 - 2 kwintal saja setiap panennya. Dan anehnya lagi setelah sawah itu menjadi hak waris dia kualitas padinya selalu meningkat dan bertambah jumlahnya setiap kali panen. Tentu semakin banyak hasil panennya akan semakin banyak orang yang dapat mencicipi padi tsb. Karena dia selalu membagikan hasil panennya pada orang-orang. Bahkan pernah sekali waktu ketika sawah milik orang lain gagal panen karena beberapa faktor justru sawah dia menghasilkan dua kali lipat dari jumlah panen biasanya. Tidak masuk akal kenapa semua bisa terjadi tapi itulah kenyataannya. Keberkahan padi hasil dari taninyapun dapat dirasakan oleh banyak orang.

Yang terakhir adalah ternak miliknya. Yaitu ikan dan ayam. Dia memiliki satu kolam ikan ukuran kecil dibelakang rumahnya, awal dibuat kolam itu di isi ikan nila yang selanjutnya ikan nila itu berkembang biak dan ukurannya semakin besar dengan sendirinya. Hanya itu kali pertama dia isi ikannya tapi setiap tahunnya selalu menghasilkan jumlah ikan yang sangat banyak tanpa pernah mengisinya lagi. Warga di tempat dia tinggal sudah terbiasa memakan ikannya karena setiap kali panen ikan-ikan itu selalu dibagikan kepada orang-orang dan tetangga-tetangganya. Ajaibnya setelah panen dia hanya menyisakan beberapa ikan indukannya dan ikan itu selalu berkembang biak dengan sangat cepat dan dengan jumlah yang sangat banyak. Kolam ikan kecil tapi keberkahannya bisa dirasakan banyak orang.

Selain ikan dia juga senang memelihara ayam, setiap kali ada tamu jauh yang datang selalu dia beri oleh-oleh ayam miliknya, setiap kali ada saudara yang datang dia selalu menyembelihkan ayamnya itu. Disaat banyak ayam orang yang hilang dan mati karena penyakit justru ayam-ayam milik dia dapat hidup dan berkembang biak dengan sehat. Tak jarang banyak anak-anaknya (muridnya) meminta tips dan saran agar ternak ayam milik merekapun dapat berkembang biak dengan baik seperti ayam yang dipelihara olehnya.

Kisah nyata ini memang sangat menginspirasi. Perhitungan logika dan matematika berkata tidak akan cukup bahkan kurang tapi kenyataan kehidupannya dapat membantu mencukupi banyak orang. Mungkin dari keikhlasan dia dalam memberi (materi/non materi) yang menjadikan semunya serba cukup bahkan kecukupannya dapat dirasakan oleh banyak orang.

Aku sangat mengagumi dia dengan segala kelebihannya, semoga suatu saat kita bisa seperti dia yang hidupnya sangat bermanfaat untuk banyak orang. Hati kecilku sebagai penulis ingin memberikan segala yang terbaik untuknya karena rasa terima kasihku atas segala inspirasinya layaknya tumbuhan yang berterima kasih kepada dia yang sudah merawatnya tulus dengan imbalan buah yang tak berhenti berbuah dan rasanya sangat manis. Layaknya hewan ternak yang berterima kasih dengan memberikan keturunannya yang bagus dan berkualitas terbukti dari berkembangbiaknya yang sangat pesat.

Semoga kisah ini dapat menginspirasi dan menjadi pelajaran untuk kita semua.

-Salam Penulis-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar